Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2010

Meleburnya Perempuan di Kancah Publik

Dalam sejarahnya perempuan Indonesia, khususnya perempuan Jawa, mendapatkan tempat yang sangat tidak menguntungkan. Perempuan-perempuan tidak diperkenankan untuk menikmati udara bebas. Remaja putri dipingit di dalam rumah, para istri hanya memiliki 3 aktivitas. 3M; macak (bersolek), masak (memasak), manak (melahirkan). Hanya sedikit perempuan yang memiliki kesempatan untuk “mengintip” dunia luar, mendapatkan “sedikit” akses pendidikan, bersosialisasi dengan dunia luar, serta melihat betapa nikmatnya menjadi “perempuan lain” di luar. Perempuan-perempuan pribumi yang “kebetulan” tergolong dalam kelompok bangsawan. Hanya segelintir perempuan “beruntung” di zaman penjajahan yang memiliki keprihatinan atas nasib kaum perempuan lainnya. Minoritas perempuan bangsawan yang tidak banyak. Sangat tidak imbang jika dibandingkan banyaknya perempuan yang tidak mendapatkan “keberuntungan itu (bahkan tidak menyadari betapa mereka berhak hidup seperti itu). Seperti R.A Kartini, seorang anak bangsawan J