Psikologi Hati, Diri dan Jiwa

Judul : Hati, Diri dan Jiwa: Psikologi Sufi untuk Tranformasi
Judul Asli : Heart, Self and Soul: The Sufi Psycology of Growth, Balance Harmony
Penerjemah : Hasmiyah Rauf
Penulis : Rober Frager, Ph. D
Tahun Terbit : Oktober 2005
Penerbit : Serambi Ilmu Semesta Jakarta
Jumlah Hal : 313

Psikologi Sufi: Psikologi Hati, Diri dan Jiwa

Beberapa tahun terakhir dilaporkan tingkat penderita semakin meningkat. Hal ini sangat mendasar karena kondisi perekonomian dunia tidak begitu sehat. Banyak korban PHK di berbagai tempat dan penyebab stress yang lainnya. Sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa banyak orang yang tengah mengalami kekeringan spiritual.
Sangat menarik kemudian ketika muncul buku psikologi Sufi yang ditulis oleh Robert Frager. Sebuah buku yang memfokuskan pada tiga konsep dasar dalam psikologi sufi, yaitu: hati, diri dan jiwa. Buku ini dapat menjadi solusi bagi mereka yang merasa tengah terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupannya.
Dalam buku ini dijelaskan secara detail mengenai tiga komponen psikologi sufi sebagaiman tersebut di atas. Hati yang dimaksud dalam buku ini bukanlah hati manusia secara fisik yang berupa gumpalan darah dalam tubuh manusia, melainkan hai spiritual manusia itu sendiri. Dalam buku ini dicontohkan seseorang yang tulus dan berniat baiklah yang dikatan sebagai orang yang “memiliki hati”. Sebaliknya jika seseorang memiliki niat buruk dan berperilaku menyimpang maka dia akan dikatakan sebagi seseorang yang tidak memiliki hati.
Diri atau nafs dalam psikologi sufi adalah sebuah aspek psikis yang pertama sebagai musuh terburuk kita, namun ia dapat menjadi alat yang tak terhingga jika kita mampu mengolahnya. Sebagaiman pengakuan Zulaikha yang tersebut dalam Al-Qur’an:
Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang. (Q.SYusuf [12]:53.

Lebih lanjut dalam buku ini disebutkan bahwa diri manusia terbagi menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan terendah disebut dengan nafs tirani yang merupakan nafs yang menjauhkan kita dari spiritualitas. Tingkatan tertinggi adalah nafs yang suci yang pada tinkatan ini kepribadian manusia mencapai tingkat kesempurnaan yang dapat memantulkan cahaya Illahi.
Sedangkan konsep terakhir dari psikologi sufi, jiwa manusia didasari oleh prinsip evolusi. Jiwa memiliki tujuh dimensi: mineral, nabati, pribadi, insani dan jiwa rahasia serta maharahasia. Setiap aspek memiliki penjelasan masing-masing dalam buku ini dan di tulis pada bab-bab tertentu. Secara umum, ketujuh aspek tersebut dapat di capai secara bertahap dan dlam psikologi sufi ini bertujuan agar ketujuh aspek ini dapat bekerja secara seimbang dan harmonis.
Dalam buku ini juga dijelaskan perbandingan antara psikologi Barat dan psikologi sufi yang sangat kentara. Lebih lanjut dalam buku ini terdapat satu gagasan yang cukup menarik bahwa tasawuf adalah tradisi multicultural bagi semua orang. Hal ini meruntuhkan asumsi bahwa tasawuf sebatas hubungan antara makhluk dan Sang Khaliq.
Demikian sedikit penjelasan Robert Frager mengenai hati, diri dan jiwa. Penjelasan yang sangat sederhana namun dapat memberi pemahan yang mendalam bagi pembacanya untuk mencapai keberimbangan segala aspek dalam hidup. Wallahu a’lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Entah,

setekah sekian lama tak berkisah